MAKALAH
TEHNIK
PECAH WARNA
NAMA : MIMIN KUSUMA ARYANTI
KELAS : CGDP
NIM : 1243
POLITEKNIK
INDONESIA MADIUN
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai
“Tehnik Pecah Warna”.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa
bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita sekalian.
Madiun,
13 Januari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
1
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Tehnik Pecah Warna
B. Pembagian
Warna
C.
Hubungan Antar Warna
D. Cara-cara
Tehnik Pecah Warna
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Istilah cabut warna atau pisah warna adalah teknik
pembuatan film printing sablon yang menggunakan metode pemisahan warna satu
persatu dari objek atau gambar yang ada. Teknik cabut warna ini menghasilkan
jumlah warna yang relatif banyak daripada teknik separasi yang hanya
menghasilkan empat warna CMYK, sehingga hasilnya pun jadi jauh lebih baik dari
teknik separasi.
B. Rumusan
Masalah
1. Apakah
pengertian Tehnik Pecah Warna?
2. Bagaimana
pembagian warna dalam tehnik pecah warna?
3. Bagaimana
hubungan antar warna dalam tehnik pecah warna?
4. Bagaimana
cara-cara pecah warna?
C. Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui pengertian Tehnik pecah warna.
2. Untuk
mengetahui pembagian warna dalam tehnik pecah warna.
3. Untuk
mengetahui hubungan antar warna dalam tehnik pecah warna.
4. Untuk
mengetahui Bagaimana cara-cara pecah warna.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Tehnik Pecah Warna
Pecah warna
atau separasi untuk percetakan offset atau bisa disebut color separation adalah
proses memisahkan komponen warna
menjadi warna
pembentuknya seperti Cyan, Magenta Yellow dan Black untuk mode color CMYK
demikian juga RGB. Pecah warna dilakukan sebagai syarat dalam percetakan yang
membutuhkan pemisahan komponen warna. Sehingga untuk proses mecetak satu projek
karya desain grafis dilakukan mecetak satu warna ( contoh : Cyan saja ) hingga
selesai kemudian dilanjutkan mencetak warna kedua sampai warna terakhir.
Ada jenis pemisahan warna lain yaitu spot color
separation. Teknik ini digunakan untuk warna yang terpisah dan tidak dicampur.
Dalam hal ini, masing-masing warna spot diwakilli oleh tinta yang berbeda yang
secara khusus dicampur. Warna spot ini sangat efektif untuk teks, sebab spot
color separation tidak dapat memproduksi gambar secara penuh.
Pecah warna bisa dilakukan dengan berbagai cara dan software. Coreldraw dan Adobe Photoshop adalah salah sat software yang biasa dignakan untuk teknik pecah warna ini. Dalam makalah ini, saya akan membahas tentang cara pemisahan warna dengan menggnakan keda software tersebut. Dengan demikian, cara otomatis menggunakan fasilitas dalam software dan cara manual yaitu memilah warna dengan mengubah angka pada warna pembentuknya.
B. Pembagian
Warna
1.
Warna
Primer
Warna Primer Merupakan warna dasar
yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam
golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning. Warna primer menurut
teori warna pigmen dari Brewster adalah warna-warna dasar. Warna-warna lain
dibentuk dari kombinasi warna-warna primer. Pada awalnya, manusia mengira bahwa
warna primer tersusun atas warna Merah, Kuning, dan Hijau. Namun dalam
penelitian lebih lanjut, dikatakan tiga warna primer adalah:
ü Merah (seperti darah)
ü Biru (seperti langit atau laut)
ü Kuning (seperti kuning telur)
Ini
kemudian dikenal sebagai warna pigmen primer yang dipakai dalam dunia seni
rupa. Campuran dua warna primer menghasilkan warna sekunder. Campuran warna
sekunder dengan warna primer menghasilkan warna tertier. Akan tetapi secara
teknis, merah – kuning – biru, sebenarnya bukan warna pigmen primer. Tiga warna
pigmen primer adalah magenta, kuning dan cyan. (Oleh karena itu apabila
menyebut ”merah, kuning, biru” sebagai warna pigmen primer, maka ”merah” adalah
cara yang kurang akurat untuk menyebutkan ”magenta” sedangkan ”biru” adalah
cara yang kurang akurat untuk menyebutkan ”cyan”). Biru dan hijau adalah warna
sekunder dalam pigmen, tetapi merupakan warna primer dalam cahaya, bersama
dengan merah.
Pembagian
warna Primer adalah sebagai berikut :
a. Warna primer additive
Alat/media yang menggabungkan pancaran cahaya untuk
menciptakan sensasi warna menggunakan sistem warna additif. Televisi adalah
yang paling umum. Warna primer additif adalah merah, hijau dan biru. Campuran
warna cahaya merah dan hijau, menghasilkan nuansa warna kuning atau orange.
Campuran hijau dan biru menghasilkan nuansa cyan, sedangkan campuran merah dan
biru menhasilkan nuansa ungu dan magenta. Campuran dengan proporsi seimbang
dari warna additif primer menghasilkan nuansa warna kelabu; jika ketiga warna
ini disaturasikan penuh, maka hasilnya adalah warna putih. Ruang warna/model
warna yang dihasilkan disebut dengan RGB (red, green, blue). RGB didapatkan
dari mengurai cahaya.
b. Warna primer subtraktif
Media yang menggunakan pantulan cahaya untuk untuk
menghasilkan warna memakai metode campuran warna subtraktif.
Warna Primer
subtraktif dibagi menjadi 3 yaitu :
1) Tradisional
Merah, Kuning, Biru / RYB (red, yellow, blue) merupakan
rangkaian sejarah dari warna primer subtraktif. Khususnya digunakan dalam seni
rupa (seni lukis). Ruang warna RYB membentuk triad warna primer dalam sebuah
lingkaran warna standar; juga warna sekunder: violet, orange/jingga dan hijau.
Triad warna tersusun dari 3 warna yang ekuidistan (berjarak sama) dalam sebuah
lingkaran warna.
Pemakaian warna merah, biru, kuning sebagai warna primer
menghasilkan gamut (rentang warna) yang relatif sempit/kecil, di mana, beberapa
warna tidak bisa dicapai dengan campuran tersebut. Karena alasan itu,
percetakan warna modern menggunakan campuran warna magenta, kuning, cyan.
2) CMYK
Dalam
industri percetakan, untuk menghasilkan warna bervariasi, diterapkan pemakaian
warna primer subtraktif: magenta, kuning dan cyan dalam ukuran yang
bermacam-macam. CMYK didapatkan dari mengurai tinta.
3) Campuran warna subtraktif
Campuran
kuning dan cyan menghasilkan nuansa warna hijau; campuran kuning dengan magenta
menghasilkan nuansa warna merah, sedangkan campuran magenta dengan cyan
menghasilkan nuansa biru. Dalam teori, campuran tiga pigmen ini dalam ukuran
yang seimbang akan menghasilkan nuansa warna kelabu, dan akan menjadi hitam
jika ketiganya disaturasikan secara penuh, tetapi dalam praktek hasilnya
cenderung menjadi warna kotor kecoklatan.
Oleh
karena itu, seringkali dipakai warna keempat, yaitu hitam, sebagai tambahan
dari cyan, magenta dan kuning. Ruang warna yang dihasilkan lantas disebut
dengan CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black). Hitam disebut dengan ”K” (key) dari
istilah ”key plate” dalam percetakan (plat cetak yang menciptakan detail
artistik pada gambar, biasanya menggunakan warna tinta hitam).
2.
Warna sekunder
Merupakan
hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga
merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru
dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.
3.
Warna Tersier
Merupakan
campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya
warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.
4. Warna netral
Warna
netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna
ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya
hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.
5. Warna panas dan dingin
Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan
menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna
panas dimulai dari kuning kehijauan hingga merah. Sementara warna dingin
dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau.
Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat.
Sementara warna dingin sebaliknya. Suatu karya seni disebut memiliki komposisi
warna harmonis jika warnawarna yang terdapat di dalamnya menghasilkan efek
hangat-sedang.
C.
Hubungan Antar Warna
1. Kontras komplementer
2.
Kontras split komplemen
Adalah dua warna yang saling agak
berseberangan (memiliki sudut mendekati 180°). Misalnya Jingga memiliki
hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan. Kontras triad komplementer
Adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan
sudut 60°.
3. Kontras tetrad komplementer
Disebut juga dengan double
komplementer. Adalah empat warna yang membentuk bangun segi empat (dengan sudut
90°).
D. Cara-cara
Tehnik Pecah Warna
1. Cara Otomatis
Cara
otomatis dalam pecah warna adalah memecah warna menggunakan fasilitas dalam
software dengan cara mengurai warna dari setiap objek karya desain menggunakan
proses mencetak / print. Cara ini biasa digunakan dalam proses mencetak oleh
pekerja Percetakan Offset.
a)
Teknik
pecah warna dengan Corel Draw
Untuk
melakukan proses separasi dalam coreldraw secara otomatis, ikuti
langkah-langkah berikut
a. Masukkan objek desain dalam lembar
kerja CorelDraw atau buka langsung projek Anda yang sudah ada dalam CorelDraw
b. Klik meu File > Print Preview
c.
Klik menu Settings > Separations
( CTLR + S )
d.
Lakukan proses mencetak
2.
Cara
Manual
Cara
manual dalam pecah warna adalah memecah warna dengan mengurai warna pada setiap
objek dalam lembar kerja menggunakan pengubahan angka warna dalam fill color
dan outline color. Cara ini biasa digunakan untuk mengetahui hasil pecah warna
pada file digital, dan kemudian mencetaknnya sesuai jumlah warna yang ada.
Ada
juga yang berpendapat bahwa cara ini adalah cara yang tidak efektif
karena kita harus mengurai warna setiap objek dalam lembar kerja satu persatu
sehingga waktu pengerjaan tergantung pada jumlah objek yang kita buat dalam
satu lebar kerja. Kita bisa bayangkan jika objek yang dipakai adalah ribuan
objek tentunya akan sangat lama menggunakan cara ini.
a. Buka karya desain Anda atau import.
b. Buat halaman baru pada lembar kerja
tersebut sejumlah empat halaman sesuai dengan mode color CMYK, rename halaman
baru tersebut sesuai dengan representasi mode color Cyan, Magenta, Yellow dan
Blak untuk CMYK
c.
Duplikat
atau copy dan paste objek desain anda pada halaman pertama (asli) ke semua
halaman baru yang sudah dibuat dengan cara shortcut CTRL + C untuk proses copy
dan CTRL + V untuk paste agar proses lebih cepat.
d.
Pertama
kita akan buat warna Cyan, maka klik pada halaman Cyan. Menggunkana pick tool
pilih salah satu objek pada halaman Cyan dan double klik pada fill color dan
outline color untuk mengganti angkanya menjadi hanya warna Cyan saja.
e.
Setelah
masuk pada pada dialog uniform fill atau ouline fill atau fountain fill maka
kita harus mengubah warna selain warna Cyan menjai angka nol. Saya akan
mencontohkan fountain fill atau hasil warna gradient. Klik from atau to untuk
mengubah angka warna, klik other. Jika gradasi terdiri lebih dari dua warna
maka pilih point yang diwakili oleh segitiga terbalik dibawah tulisan rom dan
to.
f.
Setelah
klik other di atas maka akan muncul dialog box lain yang akan sama ketika warna
adalah warna bolk (fill color). Disinilah kita akan mengubah angka pembentuk
warna. Karena kita mengubah pada halaman Cyan maka selain Cyan akan diubah
menjadi warna nol.
g.
Lakukan
proses pada poin 5 dan 6 untuk setiap objek pada page Cyan. Demikian Pula pada
page lainnya, perbedaanyya adalah kita akan mengubah menjadi semua angka nol
selain warna sesuai page. Conto pada page Magenta maka selain warna magenta
harus angka nol, semikian seterusnya. Jika proses ini benar maka akan didapat
hasil seperti gambar di bawah
b)
Teknik
pecah warna dengan Asobe Photoshop
Untuk Pembuatan Film Separasi
Memisahkan warna dengan photoshop menggunakan adalah cara yang paling mudah,
cara ini dengan memanfaatkan fasilitas color channel yang sudah terintegrasi
dengan software Adobe photoshop dengan pilihan mode CMYK. Metode ini biasa
digunakan untuk sablon berbagai keperluan pencetakan khususnya untuk media
sablon. Pewarna yang digunakan hanya 4 warna yaitu CMYK, tapi perpaduannya akan
menghasilkan warna yang mirip dengan warna aslinya. Biar ga panjang lebar
inilah caranya :
2.
Melalui menu image – image size,
buat resolusinya menjadi minimal 300 dpi agar hasil foto lebih bagus.
3.
Ubah mode-nya menjadi CYMK melalui
menu image – mode.
4.
Pada menu window, tick mark pilihan
channel supaya aktif. Setelah window channel aktif, pilih tab
channel. Lalu klik tanda segitiga pada pojok kiri atas, pilih split channel.
5.
Akan terbentuk 4 dokumen baru, yang
masing-masing mewakili tiap channel CMYK.
6.
Ubah mode tiap dokumen tersebut
menjadi bitmap melalui menu image – mode. Pilih resolusi outputnya 300, methode
halftone screen. Kemudian (khusus untuk sablon kaos), isi frequency dengan
angka antara 25-45 dan shape pilih diamond atau ellipse untuk semua dokumen.
Sedangkan pengisian anglenya untuk C 15, M 45, Y 75, K 75. 7. Contoh
hasilnya pada gambar di bawah ini :
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teknik
pecah warna sangat berguna untuk dunia design grafis sekarang ini. Karena
teknik ini sering digunakan untuk membuka usaha dan sebagai sarana penyaluran
seni maupun gagasan para pembuatnya.
Aplikasi-aplikasi
desain grafis untuk teknik pecah warna yang dapat digunakan adobe photoshop,
corel draw. Selain itu juga terdapat prinsip-prinsip dalam menggambar yaitu
keserhanaan, keseimbangan, kesatuan, penekanan (aksentuasi) dan irama
(repetisi).
Jadi,
jika kita dapat mengoptimalkan cara kerja desain grafis dari tekniknya,
prinsipnya serta bagian-bagiannya itu mampu membantu kita dalam mempermudah
urusan di bidang grafis dan sangat menguntungkan bagi kita yang bekerja di bidang
grafis.
B. SARAN
Setelah
memperoleh beberapa kesimpulan diatas maka penulis ingin menyampaikan beberapa
saran yang diharapkan dapat bermanfaat yaitu terdapat beberapa aplikasi dan
penggunaan teknik pecah warna dalam hal ini sebaiknya pencipta apikasi dalam
lebih mempercepat perbaharuan aplikasi serta penambahan fitur-fitur yang mampu
mempermudah pengguna. Sehingga dengan mempercepat pembaharuan tersebut pengguna
diharapkan dapat menemukan teknik-teknik baru dalam melukis.
0 comments:
Post a Comment